Perilaku tidur mahasiswa

Seakan tak ada matinya. Mahasiswa selalu punya banyak tingkah yang menggelikan dan khar bagi kita. Yang paling merata, adalah kelakuan tidur berlebihan.
Ya. Seolah sudah jadi hakikat mahasiswa perantauan, waktu tidur yang di rumah biasanya dilakukan pada siang dan malam hari tiba tiba bertambah. Tiba tiba saja. Subuh bangun pagi, tidur lagi. Sehabis kuliah, tidur lagi. Bahkan saking tak ada kerjaan, sehabis tidur siang masih saja tidur lagi. Duh.
Fenomena seperti ini, lucunya, tidak pilih kasih. Bisa bisanya merata hampir ke seluruh mahasiswa. Kita yang di kampung halaman terkesan rajin, suka melakukan pekerjaan, tiba tiba saja jadi sangat bermalas malasan di tengah tengah perantauan. Padahal kalau ditilik secara logika, harusnya berada di perantauan akan lebih menyibukkan. Karena pada hakikatnya, di perantauan kita sedang berjuang. Mencapai tujuan yang membawa kita jauh dari kampung halaman. Masa iya cuma malas malasan?
Namun sekali lagi, fenomena ini seokah sudah mendarah daging. Terlebih di hari minggu, bagi mereka yang hidup tanpa gandengan untuk diajak jalan, lebih memilih tidur daripada menunggu ketidakpastian. Bisa jadi, motivasi eksternal juga menjadi faktor intensitas tidur mahasiswa. Tapi toh nyatanya yang ngaku punya orang lain yang menghibur, masih saja kelakuannya tukang tidur. Tak percaya? Paling hakiki jika mahasiswa kuliahnya jam 8 atau lebih, saya jamin sebagian besar masih terlalu sayang untuk lepas dari kasur dan bantal. Entah kenapa, untuk urusan malas malasan, kita ahlinya.
Cukup sekian dari saya. Ingat, jangan tidur sore sore. Salam.

Comments