Kurusetra "Big Match" Episode 3 - Ulah Sengkuni

Senja mulai datang. langit yang kemerah-merahan menemani Duryudhana yang sedang beristirahat di teras sambil bermain PES 2014 di laptop kesayangannya. tiba-tiba seorang yang pincang dengan mata yang mendelik datang dan menghampiri Duryudhana. Tidak salah lagi, itu adalah paman Duryudhana, Sengkuni.
"apakah adik iparku Destrarasta ada di rumah, keponakanku?" Sangkuni bertanya sambil memiringkan mukanya. Duryudhana yang terfokus kepada PES tidak mempedulikan perkataan Sengkuni. Pria bertubuh kurus itupun menutup layar laptop Duryudhana dan menatap kedua bola mata keponakannya itu dengan tajam.
"Mungkin kau harus belajar cara menghormati yang lebih tua, keponakanku,"
"Ada di dalam. masuk saja paman. sudah singkirkan tangan paman, aku mau lanjut main," Duryudhana berkata penuh ketakutan.
Sengkuni segera memasuki rumah Destrarasta. Di ruang tamu nampak Gandari sedang berbincang dengan suaminya, Destrarasta.
"Oo, Adikku Gandari, apa yang kalian bicarakan? nampak sekali keceriaan di raut wajah kalian?" Sengkuni segera duduk di dekat adik perempuannya. Destrarasta memberi salam kepada Sengkuni. mereka bercakap-cakap cukup lama. sekitar 2 jam mereka berbincang sambil menikmati teh hangat buatan Gandari.
"Destrarasta, anakmu itu sungguh sangat berbakat. Ia sangat mencintai sepak bola, dan fisiknya juga mendukung untuk menjadi pemain sepak bola. aku lihat dia sangat sehat dan bugar."
"iya kakak. dan aku sudah memasukkannya bersama keenam saudaranya ke dalam pelatihan futsal milik pelatih Drona"
"Pelatih Drona? Seseorang yang pernah membawa klub futsal kuru era 90-an menjadi juara dunia?"
"Benar, kakak. dan disana aku rasa putra sulungku yang paling berbakat. bahkan ia mampu untuk membimbing adik-adiknya menjadi sehebat dirinya."
"Aku tahu putramu memang sangat berbakat adikku. namun apakah putra dari mendiang saudara tirimu, Pandu juga ada dalam pelatihan itu?"
"Bagaimana kakak bisa mengetahui?"
"Aku ini Sengkuni, Adikku. mendiang ayahku meninggalkan warisan berupa pengetahuan yang lebih kepadaku. namun aku memperingatkan kepadamu, bahwa kau harus menjaga putra-putramu itu dari segala bentuk ulah kenakalan para putra Pandu tersebut. aku dengar mereka adalah lima bersaudara yang sangat nakal"
"Apakah itu benar, kakak? aku melihat di pelatihan bahwa mereka berlima sangat baik dan sopan,"
"mereka hanya mencari perhatian orang-orang dewasa, adikku. sehingga ketika mereka berbuat kenakalan, mereka akan memperoleh pembelaan dari orang-orang yang berhasil mereka pengaruhi,"
Destrarasta terdiam. Ia menatap Gandari dengan tatapan yang bingung.
"Aku hanya memberikan saran, adikku. sekarang terserah kalian akan mengikuti saranku atau berbuat sesuka hati kalian," Sengkuni segera pergi keluar. Duryudhana masih berman PES 2014 dengan serius.

bersambung ke episode 4

Comments