Jangan takut berikan harapan

Banyak dari kita yang takut memberikan garapan tinggi. Katanya, akan menimbulkan kecewa yang tinggi pula.
Dalam setiap pertemuan pertama, selalu ada kesan pertama. Oke. Itu teorinya. Sekarang yang menjadi pertanyaan, beranikah kita memberikan harapan setinggi tinginya kepada lawan bmain kita di perjumpaan pertama? Memang benar. Memberikan harapan terlalu tinggi berisiko terjatuh dan tenggelam terlalu dalam. Tapi perlu diingat, bahwa sekecil apapun harapan itu, kecewa akan selalu ada.
Kenapa penting memberikan harapan setinggi mungkin? Ingatlah bahwa dalam setiap hubungan, kesan pertama selalu jadi yang terpenting. Siapapun yang bisa memberikan kesan pertama yang baik, akan memenangkan segalanya. Kesan pertama ini dapat diraih melalui bermacam cara. Yang pada intinya, sama halnya dengan setinggi apa harapan itu kita letakkan di depan pandangannya?
Kita semua tentu tahu, tidak ada orang yang mau merasakan kecewa. Dan kita semua pun tahu bahwa risiko berharap adalah kecewa. Jadi pada intinya, siapapun kita yang sudah memutuskan untuk berharap, pastinya sudah bersiap siap untuk merasakan kecewa. Langkah antisipasi itu sebenarnya sudah ada. Dan tak akan dalam sekali kesalahan, harapan yang terlalu tinggi itu dijatuhkan. Pasti ia akan turunkan perlahan lahan. Hingga habis harapan itu artinya kalian lah yang terlalu sering menodai kesan pertama kalian sendiri.
Pada intinya, harapan yang tinggi akan memberikan kita kesempatan lebih untuk memperbaiki. Sebaliknya. Bila kesan pertama atau harapan yang didapatkan biasa biasa saja, maka akan biasa biasa saja pula kecewa itu datang, tanpa permisi memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki. Dan, tak akan ada lagi harapan. Namun yang perlu diingat bahwa memberikan harapan setinggi tingginya bukan berarti mengarang cerita guna menimbulkan pencitraan yang berkebihan. Cukup jadi diri sendiri, dan berusaha semaksimal yang kita bisa. Untuk dinilai baik tak harus jadi orang lain. Karena harapan yang tak bisa dipertanggungjawabkan, lebih terasa menyakitkan. Salam.

Comments